Maka mereka berkumpul di tempat itu
sambil membentangkan sayapnya hingga mencapai langit dunia. Kemudian Allah akan
berfirman kepada para malaikat itu, “Apakah yang sedang dicuapkan hamba-Ku
itu??”
Tentunya pertanyaan itu diberikan
bukannya karena Allah tidak tahu, sungguh Allah Maha Melihat dan Maha
Mengetahui. Tetapi pertanyaan itu diberikan kepada para malaikat sebagai
pemuliaan kepada manusia, sekaligus pembuktian akan keutamaan manusia dibanding
malaikat. Bukankah para malaikat sempat ‘memprotes’ Allah ketika akan
menciptakan Nabi Adam AS sebagai manusia pertama, sekaligus sebagai khalifah di
bumi (lihat QS Al Baqarah 30) ?
Allah berfirman lagi, “Apakah mereka
melihat Aku?”
Allah berfirman lagi, “Bagaimana jika
mereka melihat Aku??”
Allah berfirman lagi, “Apakah yang
mereka minta?”
Allah berfirman, “Apakah mereka
pernah melihat surga?”
Allah berfirman, “Bagaimana
seandainya mereka pernah melihat surga?”
Allah berfirman lagi, “Dari apakah
mereka berlindung diri?”
Allah berfirman, “Apakah mereka
pernah melihat neraka?”
Allah berfirman, “Bagaimana
seandainya mereka pernah melihat neraka?”
Akhirnya Allah berfirman, “Maka
saksikanlah oleh kalian bahwa Aku telah mengampuni dosa-dosa mereka itu!!”
Salah satu dari malaikat itu
berkata, “Ya Allah, dalam majelis itu ada seseorang yang tidak termasuk ahli
dzikr (dalam riwayat lainnya : yang banyak berbuat dosa). Ia datang ke tempat
itu hanya karena ada suatu kepentingan (sekedar lewat dan singgah)!!”
Allah berfirman, “Mereka semua
adalah termasuk ahli dzikr, tidak ada seorangpun yang duduk bersama mereka akan
mendapatkan siksaan (celaka)!!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar